PEMERINTAHAN
Baznas Salurkan Insentif Bagi 884 Guru Madrasah di Lombok Timur
LOMBOK TIMUR – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur mendistribusikan insentif tahap perdana kepada 884 guru madrasah. Penyaluran simbolis dilaksanakan pada Selasa (2/12/2024) di Aula Majlis Ta'lim Al Ijtihad Jontak, Desa Danger, Kecamatan Masbagik.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, dan Kepala Kantor Kemenag setempat, H. Shulhi, menandai dimulainya komitmen baru dalam memberikan perhatian kepada tenaga pendidik di lingkungan madrasah.
Penerima manfaat pada tahap awal ini adalah guru yang tercatat dalam data Emis Kemenag dengan kriteria bukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan belum memiliki sertifikasi. Mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), hingga Aliyah (MA).
Dalam sambutannya, Ketua Baznas Lombok Timur, Muhammad Kamli menjelaskan bahwa penyaluran insentif ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan secara khusus bagi guru madrasah. "Ini adalah yang pertama kalinya kita melakukan pendistribusian kepada guru-guru madrasah," ujarnya.
Disebutkan pula bahwa program ini akan berlanjut secara berkelanjutan. "Pendistribusian kepada guru madrasah ini akan disalurkan secara bertahap tiap tiga bulan sekali. Bagi guru yang belum mendapatkan di tahap ini diharapkan untuk menunggu, mengingat jumlah Guru Madrasah di Lombok Timur sangat banyak," jelasnya.
Untuk mencegah kesalahpahaman, pernyataan itu juga menegaskan bahwa bantuan ini bersifat inklusif dan tidak terbatas pada afiliasi organisasi tertentu. "Kami pastikan semua akan diakomodir, apalagi pak Bupati sudah berpesan agar mengedepankan prinsip-prinsip keadilan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Lombok Timur, H. Shulhi, menyatakan bahwa kegiatan ini merefleksikan kepedulian pemerintah daerah, khususnya Bupati Haerul Warisin, terhadap nasib guru madrasah. Ia mengungkapkan bahwa Bupati kerap menanyakan tentang hak-hak dan peluang para guru, termasuk kesempatan untuk menjadi PPPK.
"Perhatian Bapak Bupati begitu besar kepada Bapak Ibu di Madrasah. Itu yang perlu diingat," kata Shulhi. Ia kemudian meminta para guru yang hadir untuk mendoakan Bupati agar diberikan kekuatan dalam memimpin, sebagai bentuk terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Program insentif ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan finansial tambahan bagi ratusan guru madrasah non-ASN di Lombok Timur, sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan anak bangsa di lingkungan pendidikan keagamaan.
Sementara itu, Bupati Lotin, H. Haerul Warisin, memberikan motivasi dan apresiasi kepada guru honorer. Kendati demikian, bupati menegaskan bahwa insentif tersebut bukan sekadar bentuk perhatian pemerintah. Melainkan wujud penghormatan terhadap pengabdian para guru, yang menjadi pilar kemajuan pendidikan dan lahirnya generasi masa depan. (*)
Via
PEMERINTAHAN
Post a Comment