PARIWISATA
Tiga Tahun Berpolemik, Pemprov NTB Akui Baru Tahu Masalah di Teluk Ekas dari Video Viral Aksi Tegas Bupati Lotim
Pemerintah Provinsi NTB saat turun langsung ke Ekas, Jerowaru. Pemprov NTB justru baru mengetahui polemik pelaku wisata Lotim-Loteng terjadi dari aksi viral Bupati Lotim. |
LOMBOK TIMUR – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) mengaku baru mengetahui bahwa konflik di kawasan wisata Teluk Ekas telah berlangsung selama tiga tahun. Padahal, persoalan antara pelaku wisata Lombok Timur (Lotim) dan Lombok Tengah (Loteng) ini sempat menjadi polemik panjang.
Selama tiga tahun terakhir, konflik antara pelaku wisata Lotim dan Loteng kerap memicu ketegangan, terutama terkait pengelolaan kawasan Teluk Ekas. Pemprov NTB kini diharapkan berperan sebagai penengah dengan mendengarkan aspirasi dari kedua belah pihak.
“Kami tidak tau persoalan ini terjadi sejak lama, tiga tahunan. Tapi hikmahnya, kami sekarang mengetahui akar masalahnya dan bisa segera mengambil langkah untuk membangun konsep pariwisata yang lebih berkualitas,” ujar Mawardi, Kabid Kelembagaan Pariwisata Dispar NTB dalam kunjungannya ke Ekas Kecamatan Jerowaru, Kamis 19 Juni 2025.
Setelah bertemu dengan pelaku wisata Lotim, tim akan melanjutkan dialog dengan pelaku wisata di Loteng. Tim Pemprov NTB turun langsung ke lokasi untuk mendengarkan keluhan para pelaku wisata dan mencari solusi terbaik guna menyatukan persepsi kedua daerah.
“Kami hadir di sini (Ekas,red) untuk mendengar permasalahan secara langsung dan mencari solusi. Tujuannya agar kebersamaan di destinasi Teluk Ekas bisa lebih baik,” jelasnya.
Kedatangan Pemprov NTB ini disebut sebagai bagian dari komitmen membangun citra pariwisata NTB yang lebih mendunia. Ia berharap semua pihak berkontribusi positif untuk menciptakan pariwisata NTB yang berkualitas.
“Apa yang menjadi kesepakatan nanti akan digabungkan sehingga semua pihak bisa diuntungkan. Kami ingin menyatukan persepsi dan kerja sama antara pelaku wisata Loteng dan Lotim,” tegasnya.
Diharapkan, kolaborasi ini tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat dan pengembangan pariwisata NTB. Ke depan, Pemprov NTB berkomitmen memperkuat sinergi antarwilayah agar destinasi seperti Teluk Ekas bisa menjadi kebanggaan provinsi dan memberikan manfaat lebih luas.
Para pelaku wisata di Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim), menyambut positif langkah tegas Bupati H. Haerul Warisin yang turun langsung meninjau lokasi surfing atau dikenal "Ombak" Teluk Ekas. Turunnya orang nomor satu di Gumi Patuh Karya ini setelah menerima keluhan panjang dari pelaku wisata di Ekas, soal dominasi pemandu wisata (surf guide) dari Lombok Tengah (Loteng) selama tiga tahun terakhir ini.
Sebelum mendatangi Teluk Ekas menggunakan perahu, Bupati Lotim terlebih dahulu melakukan rapat koordinasi dengan pelaku wisata Blue Tourism Zone Lotim yang dihadiri semua pelaku wisata di Ekas, unsur kepolisian, Polairud dan sejumlah tamu mancanegara bertempat di Panorama Hotel.
Maka dari itu, sikap tegas Bupati Lotim merupakan jawaban atas harapan dan doa-doa masyarakat dan pelaku wisata Ekas. Pasalnya selama tiga tahun terakhir ini, pelaku wisata di Ekas bersama pemerintah Desa setempat telah melukakan cara-cara yang cukup baik, seperti melayangkan surat dan lain sebagainya. Bahkan persoalan ini sudah disampaikan ke Pemda Lotim sebelum kepemimpinan Iron-Edwin.
"Persoalan ini sudah tiga tahun tak diperhatikan dan tidak diselesaikan. Jadi kami sangat bersyukur pemerintah dalam hal ini Bupati Lotim turun langsung menyikapi persoalan ini. Inilah pemimpin yang sesungguhnya kami harapkan," tegas Jaya Kusuma selaku Pembina Pelaku Wisata Ekas. (*)
Via
PARIWISATA
Post a Comment