BERITA
Investasi Zakat Rp20 Miliar, Islamic Relief Bangun Model Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
LOMBOK TIMUR – Keberhasilan program pengentasan kemiskinan ekstrem yang dijalankan oleh Islamic Relief Indonesia di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menarik perhatian berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi non-pemerintah (NGO) internasional BRAC dari Washington DC, Amerika Serikat.
Rombongan tamu yang terdiri dari Mr. Greg Chen, Managing Director BRAC International, dan Dr. Syebukakar, Country Lead BRAC Indonesia, mengunjungi Desa Puncak Jeringo di Kecamatan Suela untuk menyaksikan secara langsung efektivitas pendekatan Graduasi yang diterapkan. Kunjungan ini juga dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah Lombok Timur, Rabu 29 Oktober 2025.
Dr. Syebukakar dalam paparannya menjelaskan bahwa pendekatan Graduasi memiliki tiga esensi pokok. Pertama, pemenuhan kebutuhan dasar melalui perlindungan sosial, biasanya berupa bantuan langsung tunai. Kedua, dukungan peningkatan kapasitas usaha melalui pelatihan, monitoring, mentoring, dan coaching yang berkelanjutan selama kurang lebih tiga tahun. Ketiga, aset transfer, yaitu pemberian modal usaha yang disesuaikan dengan kapasitas masyarakat sasaran.
Sebagai tuan rumah, Nanang Subana Dirja, CEO Islamic Relief Indonesia, didampingi oleh Prof. Muhammad Said, Ketua Dewan Pengawas Syariah, menyambut kedatangan rombongan. Nanang menjelaskan bahwa program ini merupakan kontekstualisasi pendekatan Graduasi dengan memasukkan unsur Ekosistem Ekonomi Islam (EEI). Hal ini terutama karena sumber pendanaan utama program berasal dari dana zakat muslim di Amerika, Kanada, Belanda, dan Inggris.
“Secara total, dana zakat yang dialokasikan mencapai lebih dari Rp20 miliar, digunakan untuk aset transfer bagi 3.000 keluarga miskin ekstrem di 5 provinsi di Indonesia, termasuk NTB,” ujar Nanang.
Prof. Muhammad Said menambahkan harapannya agar para penerima zakat (mustahik) dapat berubah menjadi pembayar zakat (muzakki). “Kami berharap kehidupan mereka dapat lebih Islami secara sosial budaya, terbebas dari riba dan jeratan rentenir, sehingga bangunan usahanya tidak hancur akibat jebakan pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang sepertinya telah membudaya,” tegas Said.
Program ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Wakil Bupati Lombok Timur, H. Mohammad Edwin Hadiwijaya, yang hadir untuk kedua kalinya dalam dua minggu, menyatakan komitmennya untuk menerapkan pendekatan serupa.
“Dua minggu lalu kami datang bersama perwakilan Bappenas dan Kemensos. Hari ini saya kembali untuk bertemu dengan rombongan BRAC. Mendengarkan pengalaman BRAC yang telah sukses menerapkan pendekatan ini sejak 1982 di berbagai negara langsung di lapangan, jauh lebih baik dan hemat dibandingkan studi banding ke luar negeri,” ungkap Wabup Edwin.
Bukti kesuksesan program ini terlihat pada kunjungan ke kelompok mandiri (Self-Help Group/SHG) Amanah Bersama di Dusun Paok Kambut, Desa Puncak Jeringo. Setiap keluarga sasaran menerima pelatihan dan aset transfer senilai Rp7 juta pada Mei 2025, yang digunakan untuk membeli sapi dan kambing.
Hanya dalam waktu lima bulan, aset ternak mereka telah meningkat pesat hingga 50%. Sapi yang dibeli telah membesar dengan nilai taksiran Rp10-13 juta, sementara kambing yang awalnya 5 ekor telah berkembang menjadi 9 ekor. Peningkatan ini menunjukkan keterampilan beternak dan semangat untuk maju yang tinggi dari para peserta. Diproyeksikan, dalam dua tahun ke depan, setiap peserta dapat memiliki hingga 30 ekor kambing pada akhir proyek di tahun 2027.
Tentang Islamic Relief Indonesia: Islamic Relief Indonesia telah beroperasi sejak 2003 dan pada awal 2025 resmi memperoleh status sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional(LAZNAS).
Selama tiga tahun terakhir, organisasi ini telah menyalurkan dana kemanusiaan hampir sebesar Rp200 miliar, yang mencakup program pengentasan kemiskinan, perlindungan anak, penyediaan air bersih, penanggulangan bencana, penanganan stunting, dan dakwah kemanusiaan. Anggaran Rp 200 miliar tersebut, diantaranya termasuk dana zakat dari muslim Inggris, Amerika, Australia, Canada, Belanda, Malaysia, dan Mauritius. (*)
Via
BERITA
Post a Comment